Doa Nabi Yusuf

Doa Nabi Yusuf adalah doa-doa yang diilhami oleh kisah hidup Nabi Yusuf, yang mana beliau menghadapi pelbagai ujian dan cabaran dalam hidupnya. Doa-doa ini mengandungi makna mendalam dan menjadi panduan kepada umat Islam dalam menghadapi pelbagai situasi kehidupan. Doa-doa ini ditulis dalam Al-Quran dan diambil dari hadis-hadis yang menceritakan kisah Nabi Yusuf. Ia juga dipandang sebagai sumber inspirasi dan kekuatan spiritual bagi umat Islam.

Apakah Maksud Surah Yusuf Ayat 4?

Surah Yusuf ayat 4 seringkali disebut sebagai doa penyeri wajah. Ayat ini mengisahkan bagaimana Nabi Yusuf menceritakan mimpinya kepada ayahnya, Nabi Ya’qub. Ayat tersebut berbunyi:

“إِذْ قَالَ يُوسُفُ لِأَبِيهِ يَا أَبَتِ إِنِّي رَأَيْتُ أَحَدَ عَشَرَ كَوْكَبًا وَالشَّمْسَ وَالْقَمَرَ رَأَيْتُهُمْ لِي سَاجِدِينَ”

Maksudnya: “(Ingatlah) ketika Yusuf berkata kepada ayahnya: ‘Wahai ayahku, sesungguhnya aku bermimpi melihat sebelas bintang, matahari, dan bulan. Aku melihat semuanya itu sujud kepadaku.”

Walaupun ayat ini sering dikaitkan dengan doa penyeri wajah, ia sebenarnya lebih kepada kisah mimpi Nabi Yusuf yang menandakan masa depannya sebagai seorang nabi. Ayat ini tidak secara langsung menyatakan sebagai doa penyeri wajah.

Bagaimana Doa Nabi Yusuf untuk Penyeri Wajah?

Doa Nabi Yusuf untuk penyeri wajah tidak terdapat dalam Al-Quran atau hadis, tetapi ia diilhamkan daripada keindahan rupa dan akhlak Nabi Yusuf. Doa yang biasa dibaca adalah:

الَّلهُمَّ جَئَلْنِى نُوْرُ يُوْسُفَ عَلَى وَجْهِي فَمَنْ رَ اَنِى يُحِبُّنِي مَحَبَّتَنْي

Dalam Rumi: “Allahumma ja’alni nur Yusuf ‘ala wajhi faman ra’ani yuhibbuni mahabbatan.”

Maksudnya: “Ya Allah, jadikanlah Nur cahaya Nabi Yusuf pada wajahku, dan bagi siapa yang melihat akan menjadi kagum serta memiliki cinta kasih kepadaku.”

Walaupun tidak ada dalil yang kuat mengenai doa ini, ia boleh diamalkan sebagai permohonan kepada Allah untuk memberikan kecantikan lahir dan batin.

Bagaimana Doa Nabi Yusuf untuk Menghindari Godaan?

Salah satu doa yang diajarkan oleh Nabi Yusuf adalah doa untuk memohon perlindungan dari godaan. Doa ini terdapat dalam Surah Yusuf ayat 33:

“قَالَ رَبِّ السِّجْنُ اَحَبُّ اِلَيَّ مِمَّا يَدْعُوْنَنِيْٓ اِلَيْهِ ۚوَاِلَّا تَصْرِفْ عَنِّيْ كَيْدَهُنَّ اَصْبُ اِلَيْهِنَّ وَاَكُنْ مِّنَ الْجٰهِلِيْنَ”

Dalam Rumi: “Qāla rabbis-sijnu aḥabbu ilayya mimmā yad’ūnanī ilaih(i), wa illā taṣrif ‘annī kaidahunna aṣbu ilaihinna wa akum minal-jāhilīn(a).”

Maksudnya: “(Yusuf) berkata, ‘Wahai Tuhanku, penjara lebih aku sukai daripada memenuhi ajakan mereka. Jika Engkau tidak menghindarkan tipu daya mereka dariku, niscaya aku akan cenderung untuk (memenuhi keinginan mereka) dan tentu aku termasuk orang-orang yang bodoh.'”

Doa ini menunjukkan keutamaan iman Nabi Yusuf yang lebih memilih penjara daripada jatuh dalam godaan. Ia boleh diamalkan untuk memohon kekuatan dari Allah dalam menghadapi godaan yang menyalahi syariat.

Apakah Doa Nabi Yusuf untuk Husnul Khatimah?

Nabi Yusuf juga mengajarkan doa untuk meminta akhir hayat yang baik atau husnul khatimah. Doa ini terdapat dalam Surah Yusuf ayat 101:

“رَبِّ قَدْ اٰتَيْتَنِيْ مِنَ الْمُلْكِ وَعَلَّمْتَنِيْ مِنْ تَأْوِيْلِ الْاَحَادِيْثِۚ فَاطِرَ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِۗ اَنْتَ وَلِيّٖ فِى الدُّنْيَا وَالْاٰخِرَةِۚ تَوَفَّنِيْ مُسْلِمًا وَّاَلْحِقْنِيْ بِالصّٰلِحِيْنَ”

Dalam Rumi: “Rabbi qad ātaitanī minal-mulki wa ‘allamtanī min ta’wīlil-aḥādīṡ(i), fāṭiras-samāwāti wal-arḍ(i), anta waliyyī fid-dun-yā wal-ākhirah(ti), tawaffanī muslimaw wa alḥiqnī biṣ-ṣāliḥīn(a).”

Maksudnya: “Tuhanku, sungguh Engkau telah menganugerahkan kepadaku sebagian kekuasaan dan telah mengajarkan kepadaku sebagian takwil mimpi. (Wahai Tuhan) pencipta langit dan bumi, Engkaulah pelindungku di dunia dan di akhirat. Wafatkanlah aku dalam keadaan muslim dan gabungkanlah aku dengan orang-orang saleh.”

Doa ini mencerminkan rasa syukur Nabi Yusuf atas nikmat yang telah diberikan Allah, serta permohonan untuk dimatikan dalam keadaan beriman. Ia boleh dibaca selepas solat atau ketika merenungkan perjalanan hidup.

Bagaimana Cara Mengamalkan Doa Nabi Yusuf?

Mengamalkan doa Nabi Yusuf boleh dilakukan pada bila-bila masa, tetapi terdapat beberapa waktu yang dianggap mustajab untuk berdoa seperti antara azan dan iqamat, sepertiga malam terakhir, atau sepanjang hari Jumaat. Adab berdoa termasuk berdoa dalam keadaan suci, menghadap kiblat, memulai doa dengan memuji Allah, dan mengangkat kedua tangan.

Amalan doa Nabi Yusuf juga boleh dilakukan di tempat-tempat mulia seperti masjid atau musala. Dengan menjaga adab dan waktu berdoa, diharapkan doa-doa ini dapat lebih khusyuk dan berpeluang besar untuk dikabulkan oleh Allah SWT.

Amalkan doa-doa Nabi Yusuf untuk menghidupkan sunnah para nabi dan memperkuatkan lagi hubungan dengan Allah SWT. Setiap doa membawa hikmah dan pelajaran yang dapat membantu menghadapi cabaran dunia moden dengan tetap berpegang teguh kepada nilai-nilai keislaman.


Leave a Comment